Minggu, 18 Maret 2012

SOTOJI: Soto Jamur Generasi Instan

SOTOJI

Aktivitas blogwalking secara tidak sengaja menuntun saya pada  lomba review produk SOTOJI, Soto Jamur Instan. SOTOJI memang bertujuan untuk memenuhi hasrat penggemar soto dengan cara instan, hanya dalam hitungan menit saja. Sayangnya tidak cukup informasi apakah review ini ditujukan untuk promosi produk atau untuk penyempurnaan produk. Dengan asumsi produk SOTOJI belum beredar secara umum dipasaran, yah saya anggap review ini ditujukan untuk memberikan masukan bagi perbaikan produk.

Packaging
Sekalipun ada ungkapan "dont judge book from it's cover", dalam realita packaging menyumbangkan kontribusi besar dalam memancing niat beli konsumennya. Untuk mereview kemasan (packaging), kriteria yang saya gunakan adalah: kualitas material, labeling, warna dan gambar produk.  

Kualitas material kemasan SOTOJI sangat baik, mengunakan PP 05 yang adalah food grade plastic. Materialnya mengkilat, kuat, rapi dan mudah dibuka serta memberikan image "ekslusif". Kesan ekslusif  menguntungkan karena  sering kali diasosiasikan dengan kualitas produk yang sebanding. Kemasan bumbu juga  baik,  hanya saja tidak bisa langsung disobek. Labeling SOTOJI  juga sangat eye-catching dengan jenis font yang mudah dibaca dan ukuran font yang besar.  

Soto Jamur Instan

Menurut saya, kemasan SOTOJI yang didominasi hijau tua kurang menonjolkan flavour "soto". Warna kemasan berperan dominan dalam menonjolkan pencitraan flavour si produk, sama seperti warna oranye untuk flavour jeruk dan pink untuk stoberi. Memperbanyak komposisi kuning kunyit (khas soto) dan penggunaan warna hijau yang lebih terang akan menonjolkan rasa "soto".     

Sayangnya, gambar yang digunakan kurang menarik. Berdasarkan sample yang saya dapatkan, gambar produk SOTOJI nampak blur. Tekstur sohun tidak jelas, kesan jamurnya kurang menonjol dan tomat muda dengan  semburat hijau telihat sedikit mengganggu.  Meskipun sepele, bagaimanapun gambar produk harus nampak sempurna dan mengundang untuk dicoba.  
 
Taste of Sotoji
Dari 3 sample yang diterima, saya sudah menggunakan 2 diantaranya untuk dicicipi bersama keluarga. Kriteria yang digunakan untuk merivew rasa SOTOJI ini simple saja: aroma, penampakan, tekstur dan rasa. 

1. Aroma. Setelah sohun dicampur dengan bumbunya, aroma soto segera memenuhi dapur. Aroma sotonya sungguh istimewa, soto banget. Sebenarnya aroma jamur goreng yang direbus kurang sedap, tapi masih tercover dengan bau soto yang sangat dominan. 

2. Penampakan. Bagaimanapun Soto dari daerah manapun sangat identik dengan image kuah kekuningan dan sedikit berminyak. Menurut saya, penampakan kuah SOTOJI ini sedikit kurang kuning, agak terlalu bening. Menambahkan sedikit warna kuning alami mungkin akan menambah daya tarik. Terutama karena warna makanan memiliki efek psikologi terhadap persepsi rasa, dan warna kuning memiliki efek merangsang nafsu makan.    

Soto Jamur Instan: ready to eat

3. Tekstur. Saya melakukan dua kali tahapan memasak untuk mendapatkan tekstur sohun yang pas. Percobaan pertama berdasarkan instruksi bahwa sohun dan jamur dimasak selama 2 menit setelah air mendidih, tapi hasilnya keduanya masih terasa kurang matang. Instruksi ini mungkin perlu diuji kembali.  

Percobaan kedua, sohun dan jamur dimasak selama 4 menit. Setelah ditambah waktu perebusan, kekenyalan sohunnya pas untuk saya, al dente, tidak terlalu keras tapi tidak lembek. Sedangkan jamur tiram gorengnya tetap terasa alot.  Mungkin sebaiknya jamur diolah dengan pengeringan oven atau metode lain. Selain merubah warna, penggorengan jamur tiram membuat perubahan tekstur protein dan rasa sehingga jamur terasa alot. 

4. Rasa. Untuk rasa sohun sudah sempurna sedangkan jamurnya butuh perbaikan. Satu porsi SOTOJI sudah mengenyangkan, belum lagi kalau dimakan bersama nasi. Rasa kuahnya sudah soto banget, asinnya sedang dan cocok untuk menjadi pendamping nasi. Gurihnya juga pas. Kalau boleh memberi masukan, mungkin akan lebih kaya rasa kalau diperkuat rasa jeruk nipis yang kecut tapi segar.      


Overall, produk ini sudah oke buat saya dengan catatan perbaikan tekstur dan rasa pada jamur tiram gorengnya. 
PS:
Review produk SOTOJI ini berisi pendapat penulis yang sangat subyektif. Review ini ditujukan untuk memberikan ulasan yang jujur demi kemajuan produk Indonesia yang lebih baik dan berkualitas. Dengan segala kelebihan-kekurangannya, SOTOJI adalah produk inovasi yang harus diapresiasi.  :)  

2 komentar:

tinggalkan jejak..