Selasa, 17 September 2013

Parade Kuliner Vietnam di Saigon

1. Pho 2000

2 Nha Hang Ngon
3. Pizza 4P's
  4. Cuc Gac Quan
4. Khoai Restaurant
 
5. Street Food
6. Ben Thanh Night Market
7. Fanny Ice Cream
8. Kem Bach Dang Ice Cream
 
9. Trung Nguyen Coffee

Rabu, 11 September 2013

I'm in love with Chatime


"Namanya jodoh nggak akan kemana.."

Ini mitos lama yang biasa dikatakan orang untuk menghibur jiwa-jiwa yang lagi galau. Tapi kali ini saya pikir mitos itu ada benernya. Paling nggak untuk kasus yang satu ini. Perjumpaan pertama saya dengan Chatime adalah di penerbangan Air Asia rute Kuala Lumpur- Clark. Bisa dibilang naksir pada "sruputan" pertama pada Chatime roasted milk tea with grass jelly. Rasanya bener-bener khas, tehnya manis dengan aroma unik sementara grass jellynya lembut dan adem di badan. Btw, di Indonesia grass jelly lebih beken dengan nama cincau. Pantes kan adem.  

Pertemuan Pertama
Setahun berlalu, mungkin karena jodoh, atau karena baru tahu kalau Chatime ini ternyata frenchise, ketemulah lagi kami di Margocity, Depok. Senangnya hati, saya dan Panda menjatuhkan pilihan ke roasted milk tea with grass jelly (lagi). Ternyata Chatime ini konsepnya costumized, jadi konsumen bisa menentukan mau berapa banyak es atau gula. Tapi efeknya jadi lamaaa banget antrinya. Di kotak sekecil itu ada setidaknya 10 karyawan tapi teteeep aja lama. Antriannya bikin ilfil deh..

Pertemuan kedua terjadi di PIM. Waktu itu saya lagi nemenin Panda ngelembur di kantornya di Fatmawati. Kami lalu ke area 51 di PIM untuk cari makan. Dan tadaa.. ketemu lagi Chatime, lagi-lagi dengan antrian yang mengular. Tapi tetep aja ikut ngantri. Pilihannya jatuh ke Roasted tea with bubble. Dan, ternyata kami lebih suka grass jelly. Karena deket kantornya, si Panda suka pamer-pamer kalau lagi beli Chatime di PIM.  

Chatime Grass Jelly with Fresh Milk
 
Lagi-lagi, jodoh emang nggak kemana..
Dalam rutinitas pulang ke kantor, seperti biasa saya selalu melewati Ace Hardware Margonda, Depok. Tapi hari itu ada yang lain. Spanduk raksasa berwarna pink-ungu yang tertempel di tembok ini bikin saya langsung belokin motor. Ada Chatime didalem Ace Hardware dan antriannya mending banget! Lagi-lagi order roasted milk with grass jelly

Sampai pertemuan kesekian, kami selalu order menu yang sama. Sampai suatu saat roasted teanya sold out. Iseng-iseng order grass jelly with fresh milk tapi ditambah less ice dan extra sugar karena recepi aslinya dengan plain milk. Dan, rasanya enyakkk banget, jauh dari eneg. Kalau sama roasted tea itu ibarat naksir, sama grass jelly with fresh milk ini ibarat cintaaa. Hahaha... 

Sejak itu deh, tiap weekend saya dan Panda rajin ke Ace Hardware Margonda ini cuman buat beli chatime aja. Dan orang rumah pun jadi ikut ketagihan. Kadang-kadang kalau pulang kantor mesti tutup kaca helm biar nggak tergoda belok ke sini. Semoga cinta ini langgeng dan nggak bikin tekor karena harga per-cupnya pun lumayan. Regular size Rp. 21.000,- dan Large size Rp. 24.000,-. Yummy.. 

Good Tea, Good Time (Chatime)


  



     

Airport Corner: Tong Tji Tea Bar, Semarang

Sebagai "korban urbanisasi", kami biasa pulang kampung dengan rute penerbangan Jakarta-Semarang atau Jakarta-Solo dilanjut jalan darat ke Salatiga. Seringnya kami berangkat-pulang melalui Bandara Internasional Ahmad Yani, Semarang. 

Meski melayani rute penerbangan International, bandara ini relatif kecil dibanding bandara-bandara tetangganya. Bandara ini hanya mempunyai 1 terminal. Pintu keberangkatan untuk semua penerbangan melalui satu pintu yang sama. Meski pilihan makanpun terbatas, begitu kami punya spot favorit disini: Tong Tji Tea Bar!

Mendoan Petis, Tahu Kemul and Tong Tji Jasmine Tea

Secangkir Teh dan Sepiring Gorengan 
Tong Tji Tea bar ini berada di dalam ruang tunggu domestik, persisnya ada di pojok kanan. Jelas dari namanya, Tong Tji Tea Bar menjual aneka varian teh maknyus dari brand Tong Tji. Tapi ada dua hal yang membuatnya spesial. 

Pertama, menunya. Selain teh, Tea Bar ini juga menjual aneka jajanan khas Jawa. Jajanan yang wajib dicoba: tahu bakso, tahu kemul dan mendoan. Tahu bakso ini adalah tahu isi daging bakso, yang dikukus lalu digoreng. Tahu kemul dibuat dari tahu yang digoreng tepung sampai garing dan renyah. Mendoan dibuat dari irisan tipis tempe yang digoreng dengan tepung dan irisan daun bawang. Walau sederhana, tapi gorengan ini selalu ngangenin.

Ketiga menu "goreng-gorengan" ini disajikan dalam potongan kecil-kecil, finger foods, alias sekali suap. Gorengan yang panas, renyah krenyes-krenyes dan gurih berpadu dengan saus yang pedas-manis, rasanya maknyuss!! Harga seporsinya sekitar belasan ribu rupiah dan bisa untuk berdua. Kalau tehnya, favorit saya adalah Milk Tea sementara Panda lebih suka Jasmine Tea.

Kedua, lokasinya. Terletak di dalam ruang tunggu, Tea Bar menghadap persis ke kaca dimana pesawat-pesawat kita parkir. Jadi ketahuan banget pesawatnya mana udah dateng, mana yang delay. Sayangnya, jumlah meja-kursi Tea Bar ini terbatas, jadi sabar-sabar saja antrinya. 

Airport Waiting Time
Jadilah inilah ritual kami menunggu penerbangan pulang ke Jakarta. Sembari menunggu gate open, kami matikan handphone. Lalu menyibukkan diri dengan obrolan ngalor-ngidul, ditemani teh hangat dan gorengan panas. Sesekali melihat lalu-lalang pesawat yang bergantian landing dan take off

Kadangkala lucu juga mengamati aneka ragam penumpang. Rombongan keluarga yang ribut karena barang bawaannya, bapak-bapak bussiness man yang sibuk di depan laptopnya, pasangan muda yang sibuk dengan HPnya masing-masing atau para orang tua yang sibuk mengejar anaknya kian kemari. Sementara kami duduk tenang sambil menikmati teh. Just like a quote by David Walliams "All human life can be found in an Airport". 
 


  

Selasa, 10 September 2013

Airport Corner: Food Cetera, Soetta Airport Jakarta

not too expensive foods, cozy place  @Food Cetera
Bulan Maret lalu, saya dan tante sampai juga di terminal 1 bandara Soekarno-Hatta setelah melewati penerbangan Malang-Jakarta dengan turbulensi yang sukses bikin jantung melompat-lompat. It was the most scariest flight experience we've ever had! Karna kurang familier dengan terminal ini dan dalam kondisi capek, stress dan super lapar, kami bergegas melenggang masuk ke Food Cetera yang terlihat cozy dan baru dibuka. Fyi, food court ini terletak diantara terminal 1B dan 1C bandara Soetta.   

classic poster @Food Cetera

Sesuai dugaan, atmosfer dan ambiancenya OK punya, interiornya ditata apik dengan gaya vintage dengan dominasi kayu yang menonjol. Saya juga suka dinding bata eksposnya yang dihias dengan poster klasik. Meskipun mengusung gaya oldies, sistem pemesanan dan pembayarannya sudah modern menggunakan sistem pre paid card. Sebagaimana food court di mall-mall besar di Jakarta, sistem ordernya dipermudah dengan sistem kartu yang diisi deposit.

menu nasional dan internasional @Food Cetera
Pilihan makanan di Food Cetera cukup beragam dari makanan indonesia maupun menu internasional. Meski belum mencoba semua, tapi saya punya beberapa menu favorit disini. Untuk makanan lokal, favorit tante saya adalah nasi bakar peda yang wangi, sementara pilihan saya jatuh ke pempek lenggang yang gurih. Sementara menu internasional, kami 100% sepakat spagettinya worthed to try. Saus bolognisenya itu bener-bener pas antara manis-asam dan loyal daging cincang. 

Yang bikin ketagihan lagi, disini bener-bener banyak pilihan dessert. Es doger, es puter dan es-es menggiurkan lainnya dibandrol dengan harga belasan ribu rupiah. Sedangkan harga makanan disini kurang lebih sesuai standar airport, sekitar 20-40ribu per porsi. Kalau nggak salah kami berdua pesan 4 jenis makanan 'berat' dan 2 dessert dengan total kurang dari Rp. 150.000,-.

Es-es menggiurkan @Food Cetera
Di tengah hiruk-pikuknya Bandara Soetta, Food Cetera ini tempat yang recommended untuk urusan perut. Soalnya kami ini tipe yang masuk ke restoran 100% untuk makan, bukan sekedar untuk nongkong cari wifi atau menyesap secangkir kopi. Buktinya, bulan Juni lalu sesampainya di Terminal 3 setelah penerbangan Hongkong-Jakarta, kami rela seret-seret koper dan naik shuttle bus ke Terminal 1. Dan setelah 9 hari berdimsum dan berwanton ria, kami akhirnya "bales dendam" bernasi ria di Food Cetera ini. 

“A full stomach makes a happy heart”. – Spanish Proverb 

Kamis, 13 Juni 2013

Until Next Time Bangkok

Setengah jam saya dan Panda frustasi di depan ATM BCA. Biasanya kami pesen tiket pesawat ke agan-agan Kaskus langganan kami. Dasar iseng, hari itu kami pesan online di website resminya Tiger Airways yang pembayarannya via ATM BCA. Time limit pembayaran cuma 3 jam. Sementara, pembayaran berkali-kali gagal. Barangkali itu sebuah pertanda. Sayangnya, kami kok nggak sensitif ya.

Susah payah, kami dapetin juga promo "pergi bayar-pulang gratis" seharga 2,2 juta PP untuk dua orang. Berbeda dengan rute ke dua negara tetangga, penerbangan Jakarta-Bangkok ini jarang banget promo semiring ini. Jarang loh ya, bukannya nggak pernah sama sekali. Apalagi jadwal terbangnya menjelang long weekend. Kebayang, kan, betapa happynya kami.    

unused airline ticket

Bangkok sudah lama masuk di bucket list Panda. Saya yakin Khao Niaow Ma Muang alias Ketan Mangga dan Ketan Duren udah melayang-layang di pikirannya. Saya juga curiga dia sudah menyiapkan daftar must-try-food, seperti biasa. Sementara itu, saya  membayangkan kami bersepeda menuju reruntuhan pagoda dan kuil di Ayutthaya yang damai dan tenang. Lalu, setelah adegan kepanasan dan keringetan, mungkin sedikit kram kaki, lanjut minum thai burned coconut yang super seger. Life is good

Rencana tinggal rencana. But, I believe it happens for reasons.  

Tiga minggu sebelum keberangkatan awan hitampun tiba. Rencana trip kantor Panda direschedule persis di tanggal keberangkatan kami. Mubazir dah. Ada sih niatan untuk solo traveling ke Bangkok, sementara panda pergi ke Aussie dan New Zealand. Tapi itulah, Saking sayangnya atau saking paranoidnya, Panda itu bukan tipe yang membolehkan pacarnya keluyuran sendirian. Di negeri orang pula. Naik angkot sendirian di Depok aja nggak boleh kok. "Naik taxi aja, aku yang bayarin" segitunya yah.

Back to the ticket, kami sudah coba nego via call center si macan terbang. Tapi, namanya juga tiket promo jadi nggak bisa di reschedule. Nggak ada jalan lain selain mengiklaskan tiket itu hangus. Sedih? Sedikit sih. Tapi, tidak ada yang lebih membahagiakan melihat Panda berkesempatan terbang ke negeri koala dan kiwi itu. Jalan-jalan, dibayarin kantor, masih dikasi duit saku pula. How lucky he is!  

God always has the best plan. So, until next time, Bangkok #praying#

Minggu, 31 Maret 2013

Giveaway part 2

Dear all, 
 
 

Apa kabar semua! Karena kesibukan dalam pekerjaan (dan plesir), kami jadi jarang update postingan dan blog ini jadi terbengkalai deh. Padahal dulu targetnya minimal satu postingan per bulan. Hehehehe...


Dalam rangka menggiatkan kembali gelora per-bloggingan, kita mau mengadakan giveaway yang ke-2. Tujuannya giveaway kali ini adalah untuk menghimpun sumbang-saran serta masukan untuk bikin blog ini jadi lebih baik.

... trus hadiahnya apa?  


2 pemenang akan mendapatkan voucher pulsa HP senilai 
@Rp. 50.000,-  (any provider)


... trus caranya gimana? 

Caranya super gampang,
  1. Follow blog "Traveling ala Panda" ini. 
  2. Sebutkan 1 judul postingan favorit kalian diblog ini beserta alasannya!
  3. Kasi saran atau ide untuk membuat konten maupun tampilan blog ini jadi lebih menarik!

Ketentuan: 
Jawab pertanyaan diatas melalui kolom komentar di bawah ini yah, jangan lupa sertakan alamat email yang bisa dihubungi. 

Program ini berlaku sejak dipublish sampai tanggal 15 April 2013, jam 12.00 WIB. Akan dipilih 2 orang pemenang dengan jawaban paling menarik. Jurinya adalah DuoPanda. Keputusan DuoPanda bersifat mutlak & tidak bisa diganggu gugat. Pemenang akan diumumkan lewat postingan blog.

Giveaway ini berlaku untuk nomer HP Indonesia dari provider mana saja. Pemenang nantinya akan dihubungi via email untuk mengkonfirmasi nomor HP, karena hadiah akan dikirimkan via elektronik. 


Selamat mencoba & ditunggu jawabannya yah.. 



-DuoPanda





Rabu, 09 Januari 2013

Met the Santa at the Airport

Santa and the reindeer at terminal 3, Soekarno-Hatta Airport, Cengkareng

Santa and giant presents at terminal 2D, Soekarno-Hatta Airport, Cengkareng