Rabu, 19 Desember 2012

Merry Christmas 2012

foto taken at MOA, Manilla


Merry Christmas 2012, 
Have a bless Christmas holiday :))


love, 
-duo panda-

Kamis, 12 Juli 2012

Pengumuman Giveaway !!!


 Dear blogger


Terima kasih untuk partisipasinya dalam Giveaway pertama kami. Mungkin belum seramai yang diharapkan, however, thanks a bunch for your participation. And this is the winner.. 

Rabu, 11 Juli 2012

Festival Lampion, TMII

keren: lampion gondola di danau buatan seberang Aquarium Air Tawar TMII

Masih inget cerita waktu kami niat banget naik Balon Raksasa di TMII? Somehow, karena kesorean dan entah ketentuannya seperti apa, untuk naik Balon Raksasa sore hari ini kami mesti bayar tiket masuk ke Festival Lampion yang diadakan di area yang sama.


Nama resmi event ini Disney Lantern Festival, cuma orang mungkin lebih familiar dengan istilah festival lampion Disney. Lokasinya juga di Taman Bunga TMII. Harga tiket masuk Rp. 60.000,-, lumayan dalem di kantong terutama buat mereka yang nggak persiapan dari rumah. Hiks. Tapi bisa dibayar dengan debit card dan ada diskon 20% untuk pemegang kartu Debit dan CC Permata Bank. Soalnya ini event mereka yang sponsorin. :p

 

Festivalnya sendiri sih bagus, selain tokoh Disney ada juga beberapa tokoh dongeng Indonesia. Contohnya Malin Kundang lengkap dengan background rumah gadang dari lampion. Jadi semua yang dipamerkan di festival ini adalah lampion dari yang berbentuk manusia, tokoh kartun, aneka binatang sampai arsitekturnya adalah lampion.

Tapi sebagus-bagusnya lampion tetep aja baru keliatan "lampion"nya pas malam. Ketika hari sudah bener-bener gelap baru pesona lampionnya maksimum. Coba aja bandingkan foto yang diambil ketika hari masih sedikit terang dan ketika gelap. Beda banget kan? that's why, makin malem rasanya makin ramai orang berdatangan.


Tapi memang untuk mereka yang narsis, tetep harus datang agak sorean waktu masih agak terang. Soalnya bakal susah banget foto orang ketika dah bener-bener gelap. Lihat aja, susah banget foto panda, kalah "terang" sama lampionnya, hehehe.. Selain lampion ada juga toko stationery yang menjual pernak-pernik disney. Untuk yang kelaperan, ada juga yang menjual makanan ringan. 

Btw, lampion favorit kami berdua adalah lampion gondola yang mengapung di atas danau buatan di seberang Aquarium Air Tawar. Which one your favorite lantern

Happy Traveling :)

Senin, 09 Juli 2012

Balon Udara Raksasa, TMII

Balon Raksasa TMII, terbesar dan pertama di Indonesia (kata brosur)
Entah kenapa sekarang punya hobi posting foto trus kabur tanpa kata-kata apapun. Setidaknya lumayanlah, daripada membiarkan blog ini terbengkalai. Sekalipun di foto kami ini nampak cengar-cengir, sebenarnya minggu-minggu ini terasa luar biasa hectic. Ngedit foto ini aja sambil terkantuk-kantuk. Belum lagi kalau pas lagi upload, internetnya lemot. *banting modem*

Acara naik balon raksasa, atau istilah kerennya HiFlyer Baloon ini bermula ketika beberapa bulan lalu kami berdua bertandang ke TMII. Niatnya emang murni mau naik balon. Badan sih boleh bongsor, tapi jiwa tetep anak-anak. Sudah sampai di counter tiketnya, ehhh.. balonnya nggak beroperasi karena kondisi angin yang nggak memenuhi standar operasional. Tetap aja kami beli dua tiket yang berlaku selama setahun. Lagipula mumpung ada opening discount, dari Rp. 120.000/weekend jadi cuma setengahnya aja. Hehe..

Butuh perjuangan buat naik Balon Udara selama 15 menit, TMII

Setelah berbulan-bulan berlalu, minggu kemarin kami balik lagi ke TMII. Kali ini bersama sepupu yang lagi liburan sekolah. Biarpun "sepupu" tapi sebenernya kami bertiga lebih nampak seperti om dan tante yang lagi ngajak jalan ponakannya. Sayangnya piknik keluarga ini nggak mudah, bahkan nyaris bikin kesabaran habis.

Fyi, Balon udara ini terletak di Taman Bunga, tidak jauh dari teater Keong Mas. Untuk masuk ke Taman Bunga ini ada 3 pintu yang berbeda, dua di samping kanan dan kiri Kelenteng Kong Miao, satu lagi di adalah gerbang utamanya. Kami udah bolak-balik ke dua pintu di kanan-kiri kelenteng, tapi kata petugas jam 3 ditutup. 

Aaargh.. rupanya setelah jam 3 siang paket reguler balon raksasanya udah selesai beroperasi. Trus? Masih bisa naik sih, tapi mesti masuk lewat gerbang utama, yang juga sedang digunakan untuk event Disney Lantern Festival. Hah?! trus bayar lagi dong? Setelah berdebat sengit dengan mbak-mbak penjaga loket, akhirnya kami menyerah juga dan nggesek debit card. Harga tiketnya Rp. 60.000/orang. Niatnya kan mau naek balon, kenapa jadi "dipaksa" nonton festival lampion.      

tol Jagorawi dan mobil-mobil "mainan" dilihat dari  balon udara

Ya sudah, tiket masuk lantern festival sudah ditangan. Tiket naik balon udah ada dua, tinggal tambah satu. Mestinya tinggal tambah satu tiket lagi buat sepupu yang masih kategori anak-anak. But not that easy. Kami jalan buru-buru menuju balon raksasa melewati lampion-lampion cantik itu. Soalnya liat lampionnya kurang seru kalau belum malem. Waktu itu baru sekitar jam 5. Dan takut banget balon udaranya tiba-tiba nggak beroperasi karena tiba-tiba anginnya kenceng. Kalau sampai gagal lagi rasa-rasanya nggak lucu banget.

Tiket balon untuk anak-anak udah ditangan, karena lagi ada festival harganya Rp. 100.000/anak. Siap naik? not yet. Tiket kami berdua gantian dimasalahin. Karena sedang ada festival, setelah jam 3 ada extra charge. Hah??! Dulu katanya bisa dipake sampai setahun tanpa embel-embel apapun. Panda langsung aja nyeletuk "kita nggak browsing dulu sih..", saya pun balas menggeram. Sebenernya sebelum berangkat kami sempet telpon ke call centrenya, dan tulalit-tulalit, nomernya tidak bisa dihubungin. Selidik punya selidik, cetakan nomor kontaknya itu salah, kelebihan satu digit. Gerrr... bukan salah kita dong! Akhirnya bayar extra charge Rp. 50.000/2 pax. Duh Gusti paringono sabar.

Betapa ribet dan mahalnya untuk sekedar naik balon. Setelah berfoto ria bersama balon, dengan senyum yang sedikit dipaksakan kami masuk ke "keranjang" yang sebenernya lebih mirip kerangkengan. Perlahan kami terangkat sampai setinggi 80 meter dan keranjang ini terikat dengan kawat baja. Supaya nggak kabur terbawa angin. Dari atas terlihat pemandangan tol Jagorawi, yang nggak pernah sepi dari kendaraan. Kira-kira berapa pemasukan pengelola jalan tol dalam sehari yah? *merancau*. 

Dari atas segala sesuatu memang terlihat lebih teratur dan jelas lebih mungil. Deretan mobil parkir di depan keong mas tampak seperti jejeran mobil mainan, kecil dan rapuh. Skylift di seberang sana saja terlihat kecil dan pendek, berarti emang tinggi bener kami terbang. Semua keribetan dan stress itu terbayar sudah, 15 menit kami menikmati pemandangan TMII dari atas. Bonusnya adalah langit yang memerah menjelang sunset. Thanks God. 

Hari ini naik balon udara di TMII dulu. One day, kalau Tuhan ijinkan semoga bisa ngerasain balon udara di Kapadokya, Turki. :)

Happy Traveling!  

BALON RAKSASA, TMII
Taman Mini Indonesia Indah
Jl. Raya Taman Mini, Jakarta Timur  13560
Telp. 021-840 9472
Open Hour (Regular/non-event)
Selasa-Kamis               09.00-17.00 WIB
Jumat                         14.00-19.00 WIB
Weekend & Libur         09.00-19.00 WIB
Senin                          TUTUP
Entrance Fee
Gerbang TMII               Rp. 9.000,-/orang
Sepeda                        Rp. 1.000,-
Motor                          Rp. 6.000,-
Mobil                           Rp. 10.000
HTM Balon Raksasa     (Regular/non-event)        
Weekday                     Rp. 100.000 (dewasa), Rp. 60.000 (anak-anak)
Weekend                     Rp. 120.000 (dewasa), Rp. 80.000 (anak-anak)
Call Centre                 (021) 29369634

Jumat, 29 Juni 2012

Cafe Bali, Bandung






Mie Kocok Kaki Sapi, Bandung

Mie Kocok Kaki Sapi Pak Ade, Bandung

Batagor Kingsley, Bandung

Batagor Kingsley, Bandung


Hiruk Pikuk

Banyak Superhero di Cihampelas, Bandung

Superman @Cihampelas

Short escape ke Bandung ini dilakukan saat libur Paskah yang lalu, ketika kami sedang terjebak dengan stress dan kelelahan fisik karena gawean. Salah satu hal terbaik yang ditawarkan Bandung adalah cuacanya yang cenderung sejuk, tidak sepanas dan sekering Jakarta. 

Sayangnya karena keterbatasan waktu tidak memungkinkan kami sampai ke daerah Lembang yang lebih dingin dan banyak menyimpan potensi wisata alam. Karena itu kami lebih banyak menghabiskan waktu di kota Bandung yang tersohor sebagai surga shopping dan kuliner. Salah satu spot shopping yang terkenal adalah Cihampelas. 

Spiderman @Cihampelas

 Cat Woman @Cihampelas

Cihampelas adalah spot belanja yang terkenal akan produk jeans dan kaos murahnya. T-shirt untuk souvenir dengan desain ala Bandung dijual murah mulai Rp. 15.000-an dan beberapa kaos semacam polo shirt KW kualitas oke, dijual dengan harga sekitar Rp. 75.000,-. Ada terlalu banyak produk fashion dengan kualitas baik dan harga miring, kami ngerti kok kenapa banyak orang jadi kalap belanja di Bandung. We, unfortunately not included this kind of person.          


Oke, kami ngaku kalau sempet beli beberapa kaos, but only a few. Self defence banget sih, hahaha. Buat kami yang unik dari Cihampelas ini adalah-entah-kenapa banyak bertebaran patung-patung raksasa para superhero. Baik Patung superhero versi Marvel maupun DC comics seperti spiderman, X-man, Superman, Catwoman dkk. Ada juga superhero produk Jepang seperti Ultraman dan tokoh Dragon Ball.  Di dalam toko bahkan kami menemukan sebuah patung yang kemungkinan adalah patung Rambo. Ya, setinggi lebih dari 3.5 meter di dalam toko!

Patung-patung raksasa ini memang nggak semuanya tampak sempurna, tapi ukuran dan ragam warnanya sangat eye-catching. Menarik sekali, sekalipun kami nggak ngerti apa korelasi superhero dan trend fashion Bandung. Apapun korelasinya, strategi marketing ini cukup berhasil menggaet banyak pelancong. Buktinya banyak banget anak kecil senang berfoto di dekat para superhero ini. Terkadang bapak dan emaknya atau para ABG pun demen bernarsis ria disini.    

Kumpulan Superhero penjaga toko @Cihampelas
Tapi di tengah euforia belanja murah dan sesi foto bersama superhero jangan lupa bahwa kawasan ini bisa sangat macet. Seperti yang kita tahu bahwa kebanyakan jalan di Bandung sempit dan searah, nggak sebanding dengan arus mobil yang berdatangan dari Jakarta. Jadi siapkan kesabaran ekstra, atau cari cara alternatif seperti yang kami lakukan: naik angkot disambung jalan kaki atau naik ojek juga oke. Hehehe..

Happy Traveling. 

Sabtu, 23 Juni 2012

1st Giveaway: Bangkok



Sawadee Ka dear blogger!

Thanks God, finally got back from Bangkok. Hmmm, dibalik kegembiraan itu saya sedikit sedih karena trip ke negeri gajah putih ini tanpa Panda. Sebenarnya saya cukup merasa bersalah bersenang-senang di negeri orang sementara Panda sibuk dengan lemburannya yang menumpuk.   

Seperti kebanyakan orang dimuka bumi ini, kami juga punya cita-cita ke Thailand. Bayangkan enaknya leyeh-leyeh di pantai Krabi yang tenang dan eksotis, bersepeda di Chiangmai yang sejuk atau menikmati ketan mangga di hiruk-pikuknya kota Bangkok. Pokoknya ada terlalu banyak alasan untuk meletakkan Thailand dalam top wishlist kami.   

kiri atas: luggage tag I love Bangkok, kiri tengah: keychain little Monk, kanan: zipperchain Muay Thai. 

Lalu, gimana impian kalian tentang Thailand? 

Sepulang dari Bangkok kemarin, I bring something simple as a gift. Ceritanya untuk bikin acara giveaway blog ini yang pertama. Kami punya 3 item untuk dibagikan, satu item untuk satu pemenang, berupa: 

1. sebuah gantungan kunci little monk dibeli di Ayutthaya,
2.sebuah zipperchain Muay Thai dibeli di giftshop Madame Tussauds dan,
3.sebuah luggage tag I love Bangkok dibeli di MBK.   

Seperti hadiahnya, syaratnyapun simpel: 

1. Follow this blog. 
2. Jawab pertanyaan dibawah melalui kolom komentar : 
Kalau ke Thailand kalian pengen kemana dan apa alasannya?” 

Jangan lupa cantumkan email address dibawah komentar kalian. Giveaway ini berlaku untuk alamat pengiriman di Indonesia saja yah dan berlaku sejak dipublish sampai tanggal 11 Juli 2012, jam 12.00 WIB. Jurinya adalah DuoPanda, nanti pemenang akan diumumkan lewat postingan blog dan dihubungi via email.  


Good luck all :)

  
  

Selasa, 12 Juni 2012

Durian Singaraja: si Manis Berduri dari Bali

Bicara soal kuliner pulau dewata, maka pikiran kita segera tertuju pada ayam betutu yang super pedas, bebek bengil khas Ubud, babi guling yang menggoda dan beragam panganan menggiurkan lainnya. Tapi kalau ngomongin soal buah khas Bali,  sejauh ini kami cuma tau salak bali. Salak bali memang sungguh populer, tapi gimana dengan buah lainnya?

Adegan nyasar tanpa peta dalam rangka nonton Devdan Show adalah awal perjumpaan kami dengan buah berduri ini. Saya dan Panda sudah lelah seharian mengelilingi area selatan Bali dengan motor sewaan. Setelah tanya sana-sini, seorang penduduk lokal memberi tahu bahwa kami mesti belok ke kanan untuk menuju kompleks BDTC Nusa Dua. Entah bagaimana, Panda justru membelokkan motor ke arah kiri dan berhenti di sebuah stall sederhana. Rupanya ada yang ngiler duren!

durian Singaraja
Sebenernya saya rada ilfeel melihat tumpukan durian bulat dan kecil-kecil itu, kok sepertinya nggak meyakinkan. Apalagi kami punya beberapa pengalaman pahit ditipu penjual durian lokal di Depok. Setelah sedikit basa-basi, kami tau kalau bapak penjualnya ini orang jawa yang sudah puluhan tahun merantau di Bali. Obrolan berlanjut pakai bahasa jawa krama pula. Akhirnya tanpa banyak nawar, kami beli sebuah aja dan pasrah minta si bapak yang memilihkan buat kami.

Diketuknya kulit durian lalu dibelah dengan parang dengan mudahnya. Daging durian ini nampak berwarna kuning pucat, teksturnya lembek, daging buah tidak terlalu tebal, biji besar seperti kebanyakan durian lokal Indonesia. Biar begitu soal aroma dan rasanya istimewa: aroma kuat, rasa manis dominan, creamy dan sedikit pahit. Yummy! Baunya nempel kuat di tangan. Sambil terheran-heran kami tanyakan asal durian ini, yang ternyata adalah durian lokal dari Singaraja. Oooo... di Bali ada perkebunan duren juga toh?

Kurang dari 5 menit, ludeslah sebutir durian kecil itu. Panda keliatan belum puas, jadi kami tambah sebuah lagi. Habis sizenya bener-bener kecil, mungkin sedikit lebih kecil dari melon. Total damage untuk 2 butir buah manis berduri ini Rp. 35.000. Really worthed to try. Sayang kami nggak tahu nama varietas atau nama lokal si duren ini. 

Sebenernya melihat potensi sumber daya alam dan fanatisme penggemarnya, industri durian punya peluang yang cukup besar di Indonesia. Seandainya digarap dengan serius, bukan tidak mungkin industri buah-buahan Indonesia bisa menyamai Thailand. Setidaknya seperti Malaysia yang durian D24 dan D101 sudah menyusul go international. Ya kan?

Eat more, travel more :) 







Rabu, 06 Juni 2012

Seaworld Indonesia, Jakarta


Trip ke Seaworld bermula dari seorang agan-agan yang menawarkan tiket murah di Kaskus. Harga tiket resmi (2011) untuk weekend Rp. 60.000,- sedangkan harga tiket versi si agan Kaskus ini Rp. 40.000,-.  Lumayanlah selisihnya. Kalau sekarang sih denger-denger harga tiket Seaworld udah sampai di angka Rp. 70.000. 

Seaworld Indonesia yang berlokasi di Ancol, Jakarta Utara ini diklaim sebagai aquarium air laut terbesar di Indonesia. Biarpun begitu sebenarnya setengah hari cukup untuk mengelilingi kawasan ini. Apalagi waktu kami kesana ada beberapa area yang ditutup karena masih direnovasi. 

Ikan, ikan dan ikan
Ketika masuk kita akan segera disambut dengan satwa asli amazon, giant Arapaima dan lele raksasa. Hmm, bukannya itu ikan air tawar yah? Lalu ada touch pool dimana pengunjung bisa menyentuh beberapa biota yang tidak berbahaya seperti bintang laut, teripang, kura-kura dan hiu kecil. Tenang saja, nggak ada kolam sentuh untuk piranha. Kebetulan waktu itu saatnya feeding time untuk kura-kura dan pengunjung diberi kesempatan untuk ikutan ngasi makan. Panda excited banget, tapi tentu saja kalah sama gerombolan anak-anak yang jauh lebih agresif. Hahaha..

Dari beragam jenis ikan dan aquariumnya masing-masing, nampaknya Shark Aquarium yang paling populer. Barangkali karena teknik pemberian feedingnya yang spektakuler, petugas bakal menyelam dan memberikan pakan dari dalam sangkar besi. Sayang banget kami nggak sempet lihat. Ada juga sih paket menyelam di Shark Aquarium (dan main tank) bagi mereka, para adrenalin junkie yang berminat, ratenya sekitar Rp. 200.000-400.000.  

Saya dan Panda sempet mencari-cari si piranha yang tersohor karena keganasannya itu tapi nihil, mungkin masih direnovasi juga. Biota lain yang menarik adalah dugong atau duyung. Dugong ini adalah mamalia laut, bukan ikan. Dongeng putri duyung diinspirasi dari dugong ini, meski ekornya mirip tapi wajah dugong yang imut dan murah senyum ini sama sekali nggak menyerupai manusia.  

Selanjutnya, atraksi utama di Seaworld adalah terowongan antasena dimana pengunjung bisa menikmati pemandangan bawah laut tanpa perlu berbasah ria, ada travelatornya pula. Disini kita bisa merasakan sensasi dikepung ratusan ikan dari yang mungil hingga selebar ikan pari, yang jinak hingga seganas hiu. Tempat ini juga jadi spot foto terbaik di Seaworld.  

Begitulah cerita kami, sepasang anak manusia yang belajar tentang dunia laut ditengah kepungan anak sekolah dan gurunya atau gerombolan balita dan emaknya. However, it was a nice trip. Tipsnya cuma 2: hindari liburan sekolah dan jangan lewatkan sesi feeding timenya!
  
Pssst...

Trip ke Seaworld Indonesia ini sudah berlalu setahun yang lalu. Cuma memang belum sempat diposting karena file foto-fotonya raib bersama laptop. Foto diatas adalah foto-foto yang masih terselamatkan karena sudah diupload di Facebook, hehehe.. 

Seaworld Indonesia
Taman Impian Jaya Ancol 
Jl. Lodan Timur no. 7 Ancol, Pademangan, Jakarta Utara
Open Hour
Everyday, 09.00 - 18.00 WIB
HTM

Seaworld                  Rp. 70.000,-
Gerbang Ancol      Rp. 15.000,-/orang
Motor                       Rp. 15.000,-
Mobil                        Rp. 20.000,-

Selasa, 05 Juni 2012

Laser Game Kemang, Jakarta

Setelah berkali-kali menolak diajak main paint ball dan gokart, akhirnya mengiyakan ajakan Panda dan kakaknya untuk nyobain Laser Game di Kemang. Alesannya simpel aja, karena pakai teknologi laser jadi nggak bakalan sakit macem ditimpuk bola paintball atau air soft gun

Perang laser ini melibatkan 4 pasangan yang dibagi menjadi dua tim: tim merah dan biru. Bukan double date lagi, tapi empat! Kami diperlengkapi dengan senjata laser dan semacam rompi yang berfungsi sebagai sensor. Kami lalu digiring memasuki ruangan gelap yang diberisi semacam bilik-bilik dengan decorative yang menyala dalam gelap. Singkat kata seperti dark maze. Bagusnya arena ini dilengkapi AC dan theme song yang sesuai.

Laser game
Begitu start langsung pada berpencar dan bersembunyi dibalik bilik-bilik itu. Hati-hati jangan sampe nembak temen satu tim. Senjatanya beneran mengeluarkan sinar seperti infra red, juga memuat informasi tentang nama kita dan rangking kita. Walaupun cuma mainan tapi saya cukup deg-degan. Sebenernya kerjaan saya cuma ngikutin Panda dari belakang, hehe.. Satu sesi terdiri dari 15 menit. Semuanya terhubung dengan software yang canggih. Jadi setelah kelar, kita bisa melihat mana tim yang menang, skor tiap pemain dan siapa-siapa yang nembak kita.

Saya bukan penggemar film kolosal atau perang, berlawanan dengan Panda yang seperti-kebanyakan-cowok, adalah penggemar film yang melibatkan senjata dan berbau sniper. Waktu nonton the Raid aja Panda mesti menutup mata saya tiap kali ada adegan sadis.  Jadilah 30% durasi film saya habiskan sambil merem. Maklumlah kalau terpuruk di rangking paling bawah dalam permainan Laser Game. Ngeles aja.

Laser Golf
Setelah kelar adu senjata, lanjut ke permainan laser golf. Permainan mini golf ini lagi-lagi dilakukan dalam ruangan yang gelap, tapi dengan decorative painting yang menyala dalam gelap. Stik golf dan bolanya pun glow in the dark. Selain itu cuma gigi kami aja yang keliatan. 

Tim dibagi lagi menjadi dua, masing-masing terdiri dari 4 orang untuk menaklukan total 9 holes. Tiap hole punya tingkat kesulitan berbeda, beberapa bahkan punya medan yang menanjak jadi bola berkali-kali menggelinding turun. Bikin geram aja. 

mini laser golf
Tiap orang punya kesempatan memukul 6 kali per hole. Kalau gagal memasukkan bola, langsung dah dapet point 7. Nanti angka tiap hole akan diakumulasikan, jadi mereka dengan point terkecil yang menang. Hmm, itu artinya mesti bergantian nyatet skor. Saya lupa sih, tapi saya dan Panda sepertinya punya skor yang sama. Itu nggak terlalu penting sih, as long as everyone enjoy the game.     

Jujur, saya lebih seneng main laser golf yang butuh rada-rada mikir untuk menemukan sudut yang pas. Sementara Panda jelas enjoy sama laser game yang butuh strategi dengan laser gun dan arena yang cukup sulit. Tiba-tiba kebayang, bagaimana kalau dark maze ini dipadukan dengan senjata paintball dan bola-bola cat yang glow in the dark? Kayaknya seru deh, asal saya cukup jadi suporternya aja. 

At the end both of us happy, either the 3 other couples :)

Kemang Laser Game
Kemang Raya 16A, Jakarta
telp (021) 718 1921, 718 1918 
HTM
Mini golf     Rp. 30.000/session
Laser game (check their website for promotion program)

Monas


Biking in Monas, Jakarta