Kamis, 26 April 2012

Nyicip Durian Kradum, si kuning dari Thailand


Walaupun selera saya dan Panda dalam hal makanan tidak selalu sama, tapi saya dan Panda satu suara soal durian. Yes, we are durian lover! Kalau salah satu dari kami lagi "nduren" atau dapet oleh-oleh pancake durian Medan yang tersohor itu, langsung deh saling pamer foto via BBM. Saking cintanya Panda sama duren sampe-sampe saya cuma dikasi satu biji aja sewaktu kami nyicip duren Penang yang legit itu. Cccckk...  

Beberapa waktu lalu saya lagi pengen banget makan Monthong. Sayangnya berakhir dengan keluar masuk ke toko buah dengan tangan kosong, entah kenapa waktu itu Monthong susah banget dicari. Di kios buah terakhir di depan rumah saya ditawarin Kradum, sepupunya si Monthong yang juga dari Thailand. Kradum thong berasal dari kata kradum yang artinya kancing dan thong yang berarti emas. Kancing emas barangkali maksudnya..


si yellow Kradum
Bentuk durian kradum ini hampir bulat telur. Saya pilih yang sizenya medium, berat kurang dari 3 kg dengan warna kulit hijau. Harganya pun lumayan mahal, Rp. 37.900/kg. Sebenarnya sedikit ragu akan kematangannya, karena sudah diendus-endus baunya nyaris tak ada. Setelah dibuka saya cukup surprised melihat tampilannya yang cantik dengan warna kuning yang menggoda. Ketebalan buah sedang, kurang dari 1 cm, warna daging kuning, bentuk kokoh, bentuk biji medium-besar, rasanya tidak semanis dan selegit Monthong, juga tidak pahit sama sekali. 

Saya kok kurang sreg dengan rasanya yang serba nanggung, atau saya yang nggak pinter milih? Tidak lama berselang, iseng-iseng saya beli Kradum lagi kali ini bersama Panda. Kok Panda juga kurang sreg, dicuekin itu durian di kulkas padahal biasanya langsung disikat habis. Barangkali karena saya cenderung suka durian yang manis, Panda suka yang pahit. Dan kami sama-sama suka durian dengan aroma yang nendang. Nampaknya tiap varietas durian punya penggemar masing-masing, dalam hal ini kami masih prefer si Monthong. Biarpun begitu kami juga bermimpi, kapan durian lokal yang yummy-yummy itu bisa go international seperti durian-durian Thailand..? Let's make a wish. :)   

Our Penang Budget (3D/2N)



Perjalanan kami ke Penang, Malaysia sebenarnya sudah berbulan-bulan yang lalu, tepatnya September 2011. Somehow, postingan budget ini baru sempat diposting belakangan. Intinya selama di Penang: longgarkan budget kuliner! Penang ini surganya makanan enak, and it's cheaper than Jakarta. Oyeah! Report pengeluaran ini dibuat selama kami 3 hari keliling Penang, termasuk tiket pesawat, akomodasi, transportasi lokal, makan dan segala pengeluaran pribadi. Semoga masih relevan dan bermanfaat!

Tiket terbang..
Total Rp. 1.480.000/PP. Tiket promo fare Air Asia seharga Rp. 275.000,-/sekali jalan, plus fasilitas pick a seat, airport tax dan surcharge lain harganya menjadi Rp. 740.000/person (PP).

Airport Tax SOETTA
Total Rp. 300.000,-. Beruntung sejak januari 2011, warga negara RI sudah bebas dari kewajiban fiskal senilai Rp. 2.5 juta/orang. Cukup bayar Airport tax untuk keluar sejenak dari negeri ini.  

Accomodation
Total US$48.12 di Old Penang GuestHouse selama 3D/2N, dibooking via hostelworld.com. Harga Twin Private share Bedroom RM 65 per malam, plus deposit (untuk towel & kunci) RM 20/2 pax yang dikembalikan saat check out. Worth value hostel with breakfast (bread, jam & fruit), 24 hour coffe & tea, hot water, free wifi & PC, TV kabel, clean place & helpful staff.    

Transport Local
Total RM 83.2. Transportasi publik yang sering kami gunakan adalah Bus Rapid Penang, sangat efisien, hanya saja mesti sedia uang pas kalau tidak relakan gak dapat kembalian. Tarif dihitung berdasarkan jarak, paling dekat RM 1.4, terjauh RM 4. Kami cuma naik MPPP/CAT Bus yang gratis (sekeliling Georgetown) karena waktu tunggunya kelamaan, selebihnya kami jalan kaki. Di hari terakhir, acara tahunan SKYWALK, (semacam jalan santai) yang membuat banyak rute bis dialihkan. Alhasil, terpaksa kami mesti naik taxi menuju Penang Airport (RM 35).     

Food#Food#Food
Total biaya Rp. 430.000. Pengeluaran selama di Penang sebesar RM 121,8 (sekitar Rp. 350.000), relatif murah mengingat banyaknya menu yang kami cicipi, snack, minuman, beberapa mangkuk es kachang, buah potong, termasuk satu buah durian Red Prawn utuh. Pengeluaran selama di Jakarta Rp. 80.000,- untuk sarapan di 7-eleven dan lunch satu paket Combo di AW Resto di Bandara Soetta.

Activities
Total pengeluaran RM 144, termasuk tiket ke Penang Butterfly Farm, Penang Hill, Khoo Kongsi, Penang State Museum dan Kek Lok Si Temple (fee naik lift). Beberapa fee attraksi di Penang relatif sangat murah, contohnya tiket masuk Penang State Museum hanya RM 1 per orang. Religion site lainnya bahkan gratis, meski tidak wajib pengunjung juga dapat memberikan donasi sukarela.      

Transport Airport SOETTA/PP
Total biaya Rp. 318.500, dengan rincian Rp. 236.500 untuk keberangkatan dan Rp. 82.000,- untuk kepulangan. Budget keberangkatan sedikit membengkak karena penerbangan kami direschedule lebih pagi. Alih-alih naik Bus DAMRI, kami mesti naik Taksi menuju Bandara Soetta. Karena kesalahan info sesampainya di Terminal 3, kami (dan beberapa penumpang) mesti menumpang taxi gelap ke Terminal 2 (Rp. 30.000). Untuk kepulangan, kami mengkombinasikan moda: Bus DAMRI Bandara-Commuter Line dan Taxi sehingga jauh lebih irit.

Shopping & Souvenirs
Total damage RM 221. Worth of value: RM 96 untuk 6 box Beng Hen Tambun Biscut aneka rasa dengan kemasan cantik, 3 box dodol durian, 3 pouch kopi Penang yang terkenal: Old Town White Coffe (@ 15 pcs). Unworth: RM 83 untuk 2 set gantungan kunci (@ 6 pcs), 3 pcs T-shirt Penang kualitas standard, 1 pcs magnet kulkas Khoo Kongsi. Segala sesuatu di Chowrasta Market keliatannya overpriced, harga segini saja kami sudah nawar mati-matian. Kalau bukan karena limit tas di kabin 7 kg, we prefer more delicious Tambun Biscut.  

Lain-lain..
Total RM 23.5. Pengeluaran tak terduga memang biasanya untuk hal-hal kecil yang penting: sandal jepit (RM 9) untuk kaki yang pegel, travel adaptor (RM 5), baterai AA cadangan (RM 6.5). The sweetest thing adalah ketika Panda (dipaksa) membelikan saya dua tangkai mawar pink dan kuning, kedua mawar cantik ini seharga RM 3 (kurleb Rp. 9.000). Cheap enough for a precious and unforgetable moment.     

TOTAL PENGELUARAN
Setelah pengeluaran dalam bentuk Dollar, Ringgit dan Rupiah itu dikonversi, total pengeluaran untuk trip kami ke Pinang Island selama 3H/2N, adalah 4,3 juta rupiah untuk dua orang. Nilai yang lumayan, termasuk tiket pesawat, akomodasi, atraksi, makan dan belanjaan. Semoga membantu rekan-rekan yang sedang merencanakan perjalanan hemat ke Penang. Happy Traveling

Jumat, 20 April 2012

Happy 1st Blogiversary!!

picture from www.caffeinatedautismmom.com

Yeay, it's our first Blogiversary!!! Oo dear, rasanya baru kemarin saya dan Panda pergi ke Dufan barengan. Itu adalah traveling perdana kami di Jakarta. Rasanya baru kemarin kami kesasar di Stasiun Tanah Abang dan ngerasain hiruk-pikuk kereta ekonomi yang bisa jalan mundur di Stasiun Kota. Secara teknis perjalanan ke Dufan itu memang sedikit kacau, but it's lead us to another journey, another silly stories and lead us to create this blog!

Blog Traveling ala Panda ini dibuat untuk mendokumentasikan perjalanan dengan gaya kami, DuoPanda, tanpa embel-embel backpacker, flashpacker atau apapun namanya. We were just a couple of happy traveler. Traveler yang sangat menggemari KRL, tapi ternyata sering juga naik taxi. Traveler bisa ngirit buat shopping souvenirs tapi tetep loyal untuk urusan makan. Traveler yang mencintai kebun binatang sama seperti mencintai museum dan pantai.  

"Traveling is a fun way to experiencing and learn something new, and blogging is an extraordinary way to collect those experience." 

Di bulan pertama blog ini "lahir" statistiknya mengenaskan, cuma 56 pageview saja. Butuh 6 bulan untuk mencapai 1000 pageview, dan setelah setahun sekarang hampir mencapai 10.000 pageviews. Lumayan untuk blogger pemula macam kami yang gaptek perihal SEO, HTML dan sebangsanya. 

Harapan ke depan? Semoga bisa lebih rutin posting. Masih ada setumpuk file foto dan kisah yang pengen ditulis. Ada kepinginan juga untuk mempercantik tampilan blog ini, parahnya, walau sudah berumur setahun tapi saya masih aja belum bisa nemuin cara  buat menampilkan kolom komentar di blog ini. Cccckkkkk.... 

However, thanks God for this 1st Blogiversary. Semoga blog Traveling ala Panda ini memberikan manfaat bagi para blog reader. Semoga Blogiversary ini bikin kami jadi lebih rajin nulis, lebih berhasrat untuk traveling, makin memaknai dan mensyukuri hidup and keep loving each other. :)
 

Rabu, 18 April 2012

Nostalgia Kota Tua, Jakarta

Sudah berjam-jam menatap layar laptop bersama setumpuk buku dan kertas, tapi tugas ini belum kelar juga. Deadline makin dekat tapi otak ini lagi sulit diajak kompromi. Seperti kebanyakan orang pada umumnya, we need some refreshment. Saya beranjak ke dapur untuk menyeduh kopi ditemani lantunan lagu “it’s magic” dari the Pilot. Lagu era 70’an ini populer lagi setelah dijadikan background lagu sebuah iklan motor. Lagu ini selalu terdengar di Stasiun Manggarai, Suddenly that song get stuck in my head! Coffee ready, music ready, then i start to blogging. 

Cireng vs Dimsum
Postingan ini terinspirasi ketika sedang telponan dengan Panda sore tadi. Gara-gara itu, saya mengaduk-aduk folder foto di facebook dan menemukan folder berjudul “April 2011”. Folder ini berisi foto jeng-jeng di seputaran Jakarta yang belum sempet diposting ceritanya. Keliatan banget ya malesnya, it’s been a year gitu loh! Beberapa foto yang mengesankan ketika kami sepedaan ala nyonya dan meneer Belanda di Old Batavia alias Kota Tua Jakarta. 

Kawasan Kota Tua ini terletak di Jakarta Barat. Untuk gampangnya kami naik KRL dari stasiun Depok Baru ke Stasiun Kota, lalu tinggal menyeberang terowongan BEOS untuk mencapai kawasan Kota Tua. Kawasan Kota Tua ini berisi gedung-gedung peninggalan Belanda, yang kini disulap jadi museum. Old Batavia ini ideal buat pelancong yang punya minat pada wisata arsitektur dan sejarah.  

Hari itu saya dan Panda janjian untuk bertemu our bestie: Lina & Vini di Kota Tua. Sementara menunggu kami ke berbagai museum: M. Mandiri, M. Bank Indonesia, M. Fatahillah, M. Wayang, dan M. Seni Rupa dan Keramik. Kepanasan, basah kuyup karena keringat dan perut keroncongan, akhirnya kami menjajal es lilin potong dan cireng yang harga keduanya cuma Rp. 2.000-an.

Batavia Cafe
Batavia Cafe, April 2011
Belum kenyang juga, kami melirik Batavia Cafe dan semula untuk sekedar ngopi. Begitu masuk atmosfer klasik-elegannya begitu terasa, pantes ada waiter yang sempet melirik ke kami: T-shirt plus celana pendek. Kami duduk di lantai 2, bangunannya klasik tapi sungguh cozy dengan furniture serba kayu, lampu-lampu cantik nan antik dan jendela-jendela besar menghadap ke pelataran Kota Tua juga banyaknya pigura foto di dinding. Pengunjung di cafe ini rata-rata bule juga sih. 

Kalau melongok sedikit keluar jendela, terlihat kumpulan orang yang sedang sepedaan, pertunjukan reog dan gerobak cireng 2.000-an tadi pun kelihatan. Satu kawasan tapi rasanya dua dunia yang berbeda. Di lantai satu Batavia Cafe ada live music performance yang membawakan lagu-lagu jazz dan latino, it makes more romantic. Ketika duduk, taplak meja putih di meja kamipun segera digantinya, dan menu makanannya ada di balik pigura-pigura itu. Unpredictable! Kami rada shock liat pricelistnya, tapi kata Panda sekalian celebrate my birthday and our anniversary. Hari jadi kami memang bukan tanggal 2 April, but somehow selalu dirayakan tanggal 2 di tiap bulannya. 

Kami pesan Dimsum dan Babi yang dimasak merah. We have say kalau rasanya memang outstanding, bahan-bahan yang dipakai bener-bener fresh, tampilan, porsi dan servicenya pun sebanding dengan harganya. Tidak berapa lama sohib kami muncul, dan akhirnya kami foto-foto di hampir seluruh penjuru cafe ini. Termasuk toiletnya! Toilet di Batavia Cafe ini cantik banget. Dekorasi bergaya klasik  penuh pigura dan kacanya dihiasi lampu, macem ruang rias artis aja! Total damage for 2 main course and 4 beverages Rp. 350K++. Kalau dituker cireng dan es potong dapet berapa ya? Hihihi...

Sepedaan di Kota Tua 
Cycling in Old Batavia, April 2011
Perut kenyang, hatipun senang! Rasanya nggak lengkap ke Kota Tua kalau nggak sepedaan. Jadinya kami sewa sepeda “ontel” jadul yang disewakan bersama topi meneer dan topi berenda ala nyonya Belanda. Sepeda-sepeda warna-warni ini matching dengan topi-topinya lho! harga sewanya Rp. 20.000/jam. Bangunan dengan arsitektur Belanda ini memang perfect spot buat para fotografer, tapi kawasan ini biasanya sangat penuh jadi susah untuk mendapatkan foto yang steril dari pengunjung lain. 

Biarpun begitu banyak pasangan yang melakukan sesi foto prewedding di area ini. Ya, mereka repot-repot dengan dandanan lengkap. Dari sanggul, bulu mata palsu hingga balutan gaun putih merekah dan jas lengkap di siang yang terik plus dilihat-liatin orang banyak pula, but it worth to do. Saya yakin hasilnya bakalan memuaskan. Foto-foto kami diatas diambil dengan museum Fatahillah sebagai backgroundnya. Waktu di upload di FB sempet dikira foto prewed juga. Apa? Masa pake celana pendek dan muka berminyak gitu, hihihi..

Selesai sudah nostalgia di Kota Tuanya, its time to finished my assignment. Happy Traveling!   











Minggu, 15 April 2012

It's April, Its My Birthday!

 
Baru-baru ini saya dan Panda terkejut melihat statistik blog yang menurun lumayan tajam. Menurut dugaan, gara-gara sampai pertengahan bulan April ini kami belum membuat satupun postingan baru. Kata para pakar SEO, postingan yang rutin bisa menyumbangkan traffic pada blog. Actually, kami ini bukan traffic oriented-blogger, tapi memang “traffic things” ini memberikan motivasi positif agar tetap produktif dalam menulis (dan traveling). Hehe.. 

Kenapa belum posting sama sekali? Sebenernya ada sih target untuk posting 2-3 kali per minggu. Tapiii... beberapa minggu ini waktu dan konsentrasi saya sedang dialokasikan untuk urusan training. Bayangkan, tiap hari bangun pagi untuk mengejar KRL Depok-Manggarai, berdesak-desakan di kereta dan bus Transjakarta. Pulangnya masih bawa beberapa tugas pula. Sementara Panda juga sedang stress dengan gaweannya, sekarang sering banget lembur dan dinas ke luar kota dia.  Hiks.

Apakah kami jadi sedikit lebih kurus sekarang? Errr, sayang sekali jarum timbangan tidak bergerak sama sedikitpun ke arah kiri. Dolan? Jalan terus meski badan lagi nggak karuan.  Bagaimanapun juga, bulan April ini adalah bulan yang penuh cerita, berkat dan sukacita. Hanya karena kami belum sempat menuangkannya dalam bentuk kata-kata, tidak berarti keistimewaan bulan April bakal berkurang. One of the story began on the first day of April, and its my Birthday.. 

April 1st: It’s My Birthday
Tanggal 1 April dikenal sebagai April Fool’s Day aka April Mop, hari dimana orang bisa berbohong atau membuat lelucon konyol tanpa merasa bersalah. Di tanggal penuh keisengan itulah saya dilahirkan. Karena mudah diingat, waktu masih sekolah dulu saya mesti siap-siap dengan segala kemungkinan dikerjai. Dilempari telur, tepung, dan aneka cairan yang tidak jelas asal-usulnya. Pernah juga berakhir di kolam ikan penuh lumpur. Yuks.

April 1st, 2011
We are getting old, jadi selebrasi nyeleneh jauh berkurang. Bahkan I have some romantic stories for my birthday,  kala itu ketika saya masih di Salatiga. Tahun 2008, Panda repot-repot membawa B'day cake ke lab, ketika saya lagi melakukan riset untuk skripsi. Yah, saya potong itu cake di masih dengan atribut jas lab segala. Dan teman-teman saya pun bahagia dapet cadangan logistik untuk ngelab. 

Tahun 2009, Panda yang sudah kerja di Jakarta sengaja cuti untuk merayakan my belated bday. He gave me a surprise, lots of candle on the floor, a B'day cake and he even insert a ring into those cake! Then He ask me, would I marry Him? (Sure I do!!). Tahun 2010, still on long distance relationship. Semalam Panda "menghilang" tanpa kabar, bahkan tanpa ucapan atau SMS selamat ultah. Pagi harinya tiba-tiba ia nongol di depan pintu rumah sambil cengar-cengir. Eh, gerrr... (but happy!)   

find the difference..
Tahun 2011 saya sudah di Depok sementara Panda di masih di Jakarta. Saya mendapat kejutan manis, tiga kue tart sekaligus. Masing-masing dari tante, Panda dan my besties: Lina & Vini. I cut Bday cake 3 times that day and I feel so incredibly blessed! Saking surprisednya sampai nggak sempet nyisir rambut tapi tetep cengar-cengir di depan kamera. Masih teringat juga doa Eyang putri yang dilantunkan dalam bahasa krama inggil. Tak disangka beberapa bulan kemudian Eyang berpulang ke rumah Bapa, I missed Her a lot..

April 1st, 2012

Ulang tahun 2012 ini sama hebohnya. Padahal sehari sebelumnya sempat terkapar karena demam dan kecapaian. Di hari minggu pagi saya dapat sergapan di rumah dari tante, kakak, ponakan, Panda dan semuanya. B'day cake dengan lilin berbentuk angka yang sedikit mengintimidasi, i'm 27 years old! Setelah adegan potong kue itu, we had a lunch in Margocity. I think I'm too old for this, tapi betapa bersyukur karena keluarga dan orang-orang terkasih yang sengaja menyempatkan waktu khusus untuk kita. Thanks God for another blessed Birthday. 

Btw, getting old means  orang-orang bakal makin sering tanya "kapan merit?". Hahaha..