Selasa, 12 Juni 2012

Durian Singaraja: si Manis Berduri dari Bali

Bicara soal kuliner pulau dewata, maka pikiran kita segera tertuju pada ayam betutu yang super pedas, bebek bengil khas Ubud, babi guling yang menggoda dan beragam panganan menggiurkan lainnya. Tapi kalau ngomongin soal buah khas Bali,  sejauh ini kami cuma tau salak bali. Salak bali memang sungguh populer, tapi gimana dengan buah lainnya?

Adegan nyasar tanpa peta dalam rangka nonton Devdan Show adalah awal perjumpaan kami dengan buah berduri ini. Saya dan Panda sudah lelah seharian mengelilingi area selatan Bali dengan motor sewaan. Setelah tanya sana-sini, seorang penduduk lokal memberi tahu bahwa kami mesti belok ke kanan untuk menuju kompleks BDTC Nusa Dua. Entah bagaimana, Panda justru membelokkan motor ke arah kiri dan berhenti di sebuah stall sederhana. Rupanya ada yang ngiler duren!

durian Singaraja
Sebenernya saya rada ilfeel melihat tumpukan durian bulat dan kecil-kecil itu, kok sepertinya nggak meyakinkan. Apalagi kami punya beberapa pengalaman pahit ditipu penjual durian lokal di Depok. Setelah sedikit basa-basi, kami tau kalau bapak penjualnya ini orang jawa yang sudah puluhan tahun merantau di Bali. Obrolan berlanjut pakai bahasa jawa krama pula. Akhirnya tanpa banyak nawar, kami beli sebuah aja dan pasrah minta si bapak yang memilihkan buat kami.

Diketuknya kulit durian lalu dibelah dengan parang dengan mudahnya. Daging durian ini nampak berwarna kuning pucat, teksturnya lembek, daging buah tidak terlalu tebal, biji besar seperti kebanyakan durian lokal Indonesia. Biar begitu soal aroma dan rasanya istimewa: aroma kuat, rasa manis dominan, creamy dan sedikit pahit. Yummy! Baunya nempel kuat di tangan. Sambil terheran-heran kami tanyakan asal durian ini, yang ternyata adalah durian lokal dari Singaraja. Oooo... di Bali ada perkebunan duren juga toh?

Kurang dari 5 menit, ludeslah sebutir durian kecil itu. Panda keliatan belum puas, jadi kami tambah sebuah lagi. Habis sizenya bener-bener kecil, mungkin sedikit lebih kecil dari melon. Total damage untuk 2 butir buah manis berduri ini Rp. 35.000. Really worthed to try. Sayang kami nggak tahu nama varietas atau nama lokal si duren ini. 

Sebenernya melihat potensi sumber daya alam dan fanatisme penggemarnya, industri durian punya peluang yang cukup besar di Indonesia. Seandainya digarap dengan serius, bukan tidak mungkin industri buah-buahan Indonesia bisa menyamai Thailand. Setidaknya seperti Malaysia yang durian D24 dan D101 sudah menyusul go international. Ya kan?

Eat more, travel more :) 







Tidak ada komentar:

Posting Komentar

tinggalkan jejak..