Kamis, 15 Maret 2012

Menatap Penang dari Bukit Bendera


written by Panda 

Perjalanan DuoPanda kali ini ke negara seberang yang masih satu rumpun dengan Indonesia (melayu). Tujuan yang kita pilih adalah Penang Island, atau biasa disebut Pulau Pinang. Menurut informasi, Penang adalah destinasi  populer di Malaysia, mungkin seperti pulau Bali bagi wisatawan Indonesia. Tidak heran jika di Penang kita akan menemui banyak warga negara Indonesia yang berada disana baik untuk berobat, menjadi tenaga kerja maupun sebagai wisatawan.

Bermodal membaca blog dan bertanya kepada mbah google, kami mendapatkan banyak informasi terkait dengan Penang. Dari kegiatan penting selama setahun, menu makanan wajib coba, tempat makan yang direkomendasikan, sampai peta yang dilengkapi detail nama gang-gang kecil.  Sungguh sesuatu yang menurut saya sangat membantu para wisatawan yang ingin mengunjungi Penang.

Penang Hill aka Bukit Bendera

Pada kesempatan kali ini kami berkesempatan menikmati  Penang secara keseluruhan dari sebuah bukit tertinggi di Penang yang diberi nama Bukit Bendera aka Penang Hill. Akses ke bukit bendera mudah dan nyaman setelah mengunjungi Kek Lok Si Temple, kami naik Rapid Penang no 204. Bus ini mirip Transjakarta namun lebih terawat, nyaman dan bersih. Di perhentian bus ini kami bertemu dengan Ming, seorang solo traveler asal Hongkong yang menuju destinasi yang sama. Bus no. 204 membawa kami hingga sampai pada pemberhentian terakhir, Bukit Bendera. 

Funicular train, Penang Hill
Setelah berada di depan Bukit Bendera, kami disambut pemandangan yang sungguh luar biasa. Bukit yang menjulang tinggi dan hijau, bersih dan tertata dengan rapi untuk menarik minat para wisatawan. Di tengah bukit tampak rel kereta yang menukik tajam hingga ke puncaknya. Wisata alam dipadukan dengan  teknologi canggih untuk menghantarkan wisatawan hingga ke puncak Bukit Bendera

Scenery along the railway
Antrian cukup panjang untuk membeli tiket kereta. Menurut informasi kereta lama telah diganti dengan kereta baru  yang lebih cepat dan lebih modern.  Peluncuran kereta baru, si Funicular train ini berdampak dengan naiknya harga tiket. Harga tiket PP untuk wisatawan domestik adalah RM 8,  dan RM 30 untuk wisatawan asing. Kami harus menunjukkan paspor karena perbedaan harga tiket  ini. Selain tiket, kami mendapatkan stiker untuk ditukarkan dengan sebungkus white nuts di puncak nanti. Kita bertiga (with Ming) mengantri untuk dapat giliran naik Funicular train menuju puncak Bukit Bendera


Bukit Bendera aka Penang Hill

Sebelum menaiki kereta, kami masuk dalam ruangan yang nyaman dan sejuk. Kita dapat melihat perjalanan sejarah model-model kereta di malaysia dan kereta-kereta kuno yang digunakan untuk menghantarkan turis menuju Bukit Bendera. Selain itu kita dapat melihat foto Raja dan Ratu Malaysia bersama dengan pejabat pemerintahan  Malaysia yang disusun dengan rapi di dinding sebelum kita menaiki kereta (salah satu wujud nasionalis yang pantas untuk di tiru, karena foto foto pemerintahan di lokasi wisata yang banyak dikunjungi wisatawan)

Penang Hill with Ming

Tak lama kemudian kereta tiba, fyi, untuk keberangkatan lebih menarik jika duduk paling belakang karena kita dapat menyaksikan perjalanan dari balik kaca. Perjalanan dengan kereta terasa sedikit menyeramkan karena sudut kemiringan mencapai kira kira 50 derajat. Sesampainya di puncak Bukit Bendera kita akan disambut dengan beberapa bendera negara Malaysia yang berkibar tertiup angin. 

Penang Hill Scenery
Dari puncak bukit kita bisa menikmati pemandangan yang menakjubkan. Kita dapat melihat kota Penang, Komtar, jembatan Butterworth dan Georgetown. Waktu itu  ada beberapa pertunjukan dan nyanyian dari anak-anak yang sayangnya menurut pendapat dari kita bertiga kurang menarik. Rupanya hari itu, tanggal 16 September adalah hari perayaan Malaysia Day. Selain pertunjukan ini terdapat konter untuk seni lukis dan tatto. Kami menukar stiker dengan masing-masing sebungkus white nut for free. White nut ini lebih mirip jagung rebus berukuran cukup besar berwarna kuning dan masih panas. Makanan yang cukup menghangatkan kami karena udara di puncak Bukit Bendera lumayan dingin.



free white nut
Selain pemandangan yang menarik kami mendapat sebuah meriam yang sudah berumur dan beberapa kuil yang berada tepat di puncak bukit bendera. Sungguh luar biasa, selain merupakan kawasan wisata Bukit Bendera juga memiliki tempat beribadah. Duduk bertiga dengan menikmati pemandangan di depan kita sambil berpikir menikmati matahari yang sama di belahan bumi yang lain sungguh pengalaman yang luar biasa.

Hindu Temple @Penang Hill

Langit mulai gelap, matahari akan terbenam dan angin bertiup kencang sehingga membuat kami segera undur diri dari Bukit Bendera. Sementara Ming masih ingin tinggal  dan menunggu sunset hingga akhir. Dalam perjalanan pulang kami duduk di kursi terdepan di Funicular train. Menikmati pemandangan menuruni bukit yang sangat curam ternyata cukup menegangkan sekaligus menyenangkan. 


Bukit Bendera (Penang Hill)
Open Hour
06.30 am - 09.00 pm 
HTM
Domestic, RM 4 (children), RM 8 (Adult)
Foreign, RM 15, (children), RM 30 (Adult)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

tinggalkan jejak..