Sabtu, 23 Juli 2011

Singapore Trip 2011: Prologue


Sebenarnya ada beberapa jurnal perjalanan dan foto hasil jeng-jeng kami yang belum sempat di posting, dari ekplorasi ke Kota Tua Batavia sampai snorkeling di Pulau Tidung. Barangkali saking excitednya saya dengan trip kami kali ini jadi saya loncat jauh ke trip paling update: Singapore. Its gonna be our first experience going abroad as a couple, sekalipun teknisnya sih perginya rame-rame.

Dream to Venice
Kemampuan berkomunikasi barangkali merupakan skill yang fundamental bagi tiap pasangan. Bermula dari ketika kami masih pacaran long distance (Salatiga-Jakarta) sekitar tahun 2008 lalu, kami punya kebiasaan ngobrol lama di telpon dari hal-hal sepele sampai yang serius. Entah bagaimana salah satu dari obrolan ringan itu membawa kami pada perbincangan soal kegemaran traveling. Mengejutkan ketika mengetahui fakta bahwa kami berdua sama-sama punya obsesi terpendam terhadap Venesia, sebuah kota terapung di Italia yang tersohor akan keindahan dan romantismenya. Mungkin sejak saat itu pula kami memiliki visi-misi bersama: to see the world.

A journey of a thousand miles begins with a single step
Saya yang waktu itu belum kelar kuliah dan hobi browsing menemukan ebook Travelhemat Kuala lumpur-Singapore-Bangkok. Ebook ini yang jadi pedoman pertama kami untuk merencanakan perjalanan keluar negeri yang lebih mandiri dan terjangkau. Saat itu pertama kalinya kami mengenal istilah "backpacking", serta berkenalan dengan situs-situs traveling yang luar biasa membantu seperti www.lonelyplanet.com dan www.tripadvisor.com.

Sedangkan Panda membuka rekening mandiri rencana berjangka, khusus untuk mengakomodir plan traveling kami. I'm so appreciate his struggle, sampai bawa bekal ke kantor, belum lagi mesti spent money untuk pulang ke Salatiga beberapa bulan sekali.

Dollar on our wallet  
Mungkin ini kebiasaan yang kurang awam, tapi kami berdua suka menyimpan beberapa lembar mata uang asing di dompet kami. Salah satunya yang sama-sama ada di dompet kami adalah pecahan SGD 10, duit sisa traveling tahun 2007 lalu. Sepertinya memang sederhana, but it like bring your dream everywhere you go.

Percaya atau tidak, dompet saya pernah hilang ketika sedang nganterin mama inspeksi harian ke kostan. Duitnya sih gak seberapa, tapi ID card, ATM dan SIM nya ikutan raib bersama dompet hadiah dari Panda itu, hiks. Thanks God, dompet saya kembali dalam keadaan utuh meski basah termasuk duit-duit asing itu, cuma seratus tujuh puluh ribu rupiah yang mesti saya relakan. Setelah dijemur dan kering kembali, koleksi duit asing itu kembali masuk ke dompet lagi. 

Surprise Christmast Gift
Waktu saya diberitahu Natal memang sudah lewat, tapi semangatnya memang sebagai kado Natal. Ketika Panda sudah balik kembali ke Jakarta, dia minta saya untuk check email. Saya mendapati attachment e-ticket Jak-Sin-Jak by Tiger Airways untuk bulan Juli 2011, ada promo fare SGD 3 sekali jalan, jadi plus tax dkk harganya sekitar 1 juta/PP berdua. Thank you my dear, its really an amazing gift. This is one big step for our dream.

Traveling as a couple is not easy, from planning until the execution day may requires a lot of patiance, communication, compromise and respect. There's a time to separated for a while, and more time to be romantic and fun. This can even be frustrating, but worth a try and know how strong is your relationship. Finally, Singapore here we come..    
   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

tinggalkan jejak..