Rabu, 20 April 2011

Uji Adrenalin di DUFAN, Ancol


It’s our first time go to Dufan, as a couple. Panda sengaja cuti hari Rabu, 16 Februari 2011 buat menghindari antrian Dufan yang mengerikan pas weekend. Sedikit ribut gara-gara ketinggalan Depok exspress, dari Stasiun UI Depok kami naik KRL ekonomi AC dan (akibat salah turun, hehe..) sambung ke KRL non-AC ke Stasiun Jakarta Kota. Nggak mau habisin waktu, kita naik Taxi sampai di gerbang Ancol dan bayar TIJA 15.000/pax. Di Dufan kami bayar 120.000/pax untuk tiket regular weekdays. Kok rame banget? Ternyata banyak rombongan siswa lagi study tour, kemarin tanggal merah juga sih.  What we can say? 

Dari Kuda-kudaan Sampai Jejeritan..
TURANGGA RANGGA. Di film-film, naik komidi putar bareng pacar tuh salah satu romantic moment. Berhubung kanan-kiri kami rata-rata anak-anak bersama emak mereka, rasanya malah kaya “Silly couple at the wrong place”. 

Naik Turangga Rangga aka Komidi Putar

KORA KORA.  Kesalahan kami paling fatal. Wahana berbentuk kapal yang ketika puncak berayun nyaris mencapai 90⁰ ini bikin jantung serasa mau copot. Udah extreme, pelan pula ayunannya, bikin terjangkit nausea. Sialnya lagi, rombongan yang naik bareng kami berteriak minta tambah, eh, dikasih pula sama petugasnya. Aaargh… diayun lagi, saya cuman bisa merem sambil mencengkeram lengan Panda. Ketika turun, dengan kepala migrain, kami berikrar dalam hati gak bakalan naik kora-kora “Jah***m”  ini lagi.   

ISTANA BONEKA. Untuk melenyapkan nausea akibat Kora-Kora, kami ke wahana IstaBon yang “Jinak”. Sembari naik perahu air menyaksikan boneka animatronik  dan arsitektur bernuansa beragam etnis di Indonesia dan berbagai bangsa. Plus diiringi theme song yang aransemennya disesuaikan masing-masing kawasan. Sebenarnya wahana ini edukatif banget, sayang kok maintenancenya kurang, masih boneka2 yang sama sewaktu saya kecil dulu. But its still great way to educate children.
 
ALAP ALAP. Bisa dibilang semacam mini-jet coaster versi anak-anak. serem sih enggak, tapi saya inget banget kalo wahana ini pas nikung, kita bisa kegencet  sm sebelah kita & kebanting membentur pinggiran yang keras itu. Saya ogah naik, alhasil Panda ngantri sendiri. Beruntunglah dia, karena duduk sendirian jadi gak terlalu berasa kebanting waktu kereta ngepot ke kanan-kiri. 

the famous one: Halilintar

HALILINTAR. Favourite ridenya banyak orang, include us. Akhirnya kesampean juga naik Jet Coaster bareng Panda.  We would love to ride it for a several times, asal skip dulu the queque

TORNADO. Sebenernya saya pengen banget nyoba wahana ini, tapi terlanjur ilfeel. Tornado barusan kelar direpair karena ada satu seat yg pengamannya gak mau ngunci. Setelah kelar 3 kali di test drive tanpa penumpang, dan aman, Panda nekat ikutan ngantri. Dari kejauhan saya cuma berdoa dalam hati, sembari ngeliat Panda tercinta diputer-puter 360⁰ diatas sono. Puji Tuhan, gak terjadi apa-apa, biarpun pas turun sempet pada comment kalo tadi diputernya lebih lama ketimbang biasanya.  Hii…

JOURNEY TO THE CENTER OF EARTH. Di Teater Simulator ini lebih dulu kita diintroduksi dengan nonton cuplikan film petualangan Journey to the Centre of Earth. Setelah itu kita duduk di kursi simulator yang bisa bergerak-gerak, lalu kita lihat kelanjutan cerita plus ikut ngerasain adegan meluncur naik-turun via kereta tua menuju pusat bumi. Asik kok.

Panda di depan bola dunia yang krowak

KICIR KICIR. My most favourite ride, kita bakal diputer-puter ke segala arah. Padahal udah excited banget di perjalanan, eh sampe sana cuma bisa ngowoh (=melongo), karena wahana ini closed for maintenance. Aaarghhh…!

ARUNG JERAM. Ini wahana yang memecahkan rekor antrian paling panjang, kita sampe harus ngantri 1.5 jam lebih, demi naek ban raksasa ngelewatin arus air dan pasti basah. But its truly fun, even if naiknya cuma bentar doang. Bawa baju ganti is a must

NIAGARA-GARA. Karena terlanjur basah, sekalian kami ke Niagara-gara yang basah-basahan juga. Ni yang paling bikin panda sewot karena nurut dia kurang safe, gak ada safe belt dkk. Kita mesti pegangan sendiri di perahu yang bentuknya mirip log kayu. Karena terlanjur stuck di tengah-tengah antrian, dan kondisi baju yg masih jauh dr kering Lanjutlah ngantri 1 jam lebih. Akhirnya kami meluncur dengan cepat dr puncak rel sampai kesemprot air dan basah lagi. 

HYSTERIA. skip, karena kayanya terlalu extreme, hehe..

BIANGLALA.  Rencana awal naek Ferris Wheel yang katanya setinggi 33 meter ini ntar pas sunset, dengan pemandangan menghadap cakrawala dan laut. Apa daya, kelamaan ngatri di Niagara-agara, jadi Bianglala udah closed. Hiks. 

Si Panda yang manyun

RUMAH MIRING.  Ntah karena udah kecapean atau kehabisan tenaga, tapi pas jalan di dalem rumah miring ini berasa berat banget. 

Info yang terlewatkan..
Di ujung petualangan kami, baru ngeh kalo ada counter  yang jual Fast Trax ticket seharga 120.000,- untuk 6 wahana tanpa antri. Worth banget sebenernya mengingat panjangnya antrean, tapi mulai april 2011 ada ONE DAY VIP PASS/Premium Tiket,  bebas antri untuk 12 wahana favorit dan bisa naek berkali-kali. Setelah satu cup es serut buatku dan sebatang Magnum buat Panda, dengan lempoh (= lelah) kami menyeret kaki masuk Taxi buat pulang. But Its not the end darling, its just begining.  

Morale of the story: cuma ada 2 cara tetap nyaman di Dufan, choose: A) Spent extra money, beli Premium Ticket, untuk menghindari long queque, bisa naik berkali-kali bagi para adrenaline addict. B) Beli Pain-killer gel untuk kaki yang pegel akibat kelamaan berdiri.  


Dunia Fantasi, Taman Impian Jaya Ancol
Tiket Masuk Ancol (TIJA) Rp. 15.000,-
Regular Tiket Dufan,
Weekdays Rp. 120.000,-
Weekend & National Public Holiday Rp. 150.000,-
One Day VIP Pass (Premium Ticket)
Weekdays Rp. 250.000,-
Weekend& National Public Holiday Rp. 300.000,- 
Jam Operasional 
Senin sd Kamis : 11.00 - 18.00 WIB
Jumat : 13.30 - 20.00 WIB
Sabtu, Minggu, Libur Nasional : 11.00 - 20.00 WIB
CS Dunia Fantasy: (021) 64712000

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

tinggalkan jejak..