Selepas menyusuri Singapore River kami sampai juga pada Merlion Park, sebuah lokasi yang tersohor karena menjadi tempat berdiamnya The Merlion dan sangat ideal untuk menikmati landmark building lainnya: Esplanade, Marina Bay Sands hotel, Singapore Flyer, One Fullerton dan gedung pencakar langit yang berkelap kelip di malam hari.
The Merlion
Maskot Singapore yang berkepala singa dan berbadan ikan ini ini memang magnet bagi wisatawan dari berbagai penjuru dunia. Design Merlion ini mula-mula di pakai sebagai logo Singapore Tourism Board (STB) mulai tahun 1964 dan patung original Merlion setinggi 8,6 meter dan berbobot 70 ton dibuat kemudian di tahun 1972. Di seluruh Singapore hanya ada total 5 patung Merlion, dua diantaranya terdapat di Merlion Park: The original Merlion dan anaknya si Merlion Cub. Patung Singa Laut jantan ini tidak pernah lelah memuntahkan air dari mulutnya karena dilengkapi dengan water pump system.
Sepanjang hari selalu saja ada pengunjung di area ini dan tidak susah menemukan wisatawan Indo dengan dialek daerahnya di Merlion Park. Bisa dibilang, kalau belum berpose bareng si Merlion ini belum sahih ke Singapore.
Bertandang ke Merlion Park di malam hari sungguh dilematis. Satu sisi, panorama malam penuh lampu itu sungguh memukau, di sisi lain camera digital kami ini kurang bersehabat untuk night scenery. Karena angin juga cukup kencang rambut saya sampai basah kena cipratan si Merlion, plus foto jadi makin kabur. Untung kemudian kakaknya Ratih menyusul dari batam bersama dengan kamera DLSR nya.
Merlion Cub
Merlion Cub ini adalah versi mininya the original Merlion, suka disebut sebagai “anaknya” Merlion. Kedua patung ini dulunya berlokasi di muka Singapore River, di depan Elizabeth walk kemudian di “geser” sedikit dan kini bersebelahan dengan One Fullerton. Karena berdekatan, ketika berpose bareng Merlion Cub ini, biasanya punggung “emaknya” ikut terfoto juga.
Melihat popularitas si Merlion yang merupakan simbol pariwisata Singapore, saya teringat pada Garuda Pancasila dan jadi sedikit iri. Kenapa kita tidak seantusias itu pada simbol resmi negara kita, karena menurut saya Garuda kita ini dari segi historis maupun filosofis sungguh luar biasa (nasionalis: mode on). Lihatlah makna pada tiap jumlah bulunya, perisai yang memuat simbol Pancasila itu maupun semboyan “Bhineka tunggal ika” itu, its so full of meaning and we should proud of it.
One Fullerton
Bangunan dua lantai ini adalah tempat shoping, belanja dan entertainment yang terdekat dari Merlion Park. Karena kami gak cukup tertarik untuk masuk kesana, kami cukup berfoto dengan neon signnya.
Esplanade
Esplanade ini salah satu icon yang identik dengan Singapore selain the Merlion. Gedung teater kelas dunia ini mudah dikenali lantaran arsitekturnya yang mirip durian. Artis Indonesia yang baru-baru ini berhasil menggelar konser di Esplanade adalah Ruth Sahanaya, she such a great diva with an angel voice.
Kita boleh memasuki Esplanade gratis, kecuali untuk acara-acara bertiket yah. Berhubung Panda dan teman-teman gak sanggup lagi jalan, kami harus berpuas diri nongkrong di sekitar Merlion Park, pada moment seperti ini lah Voltaren luar biasa berjasa. Bagian yang agak menyedihkan karena kami juga gagal melewati the helix bride, itu jembatan lengkung diinspirasi dari untai ganda DNA yang menghubungkan Esplanade dan Marina Bay Sands. I’m still wondering, apa kaitannya sebuah jembatan dengan “genetic things” ini?
Bianglala Raksasa setinggi 165 meter, Singapore Flyer juga nampak jauh di seberang Singapore River ini. Singapore Flyer ini lebih tinggi 30 meter dibanding London Eye dan dari kapsul gelasnya pengunjung bisa menikmati panorama bentang kota Singapore, Johor (Malaysia) dan Batam (Indonesia). Untuk menaiki giant wheel berdurasi 37 menit ini harus merogoh kocek S$29.5/pax, so next time aja kami naiknya, hehehe..
Marina Bay Sands
Ini dia maskot barunya Singapore, The Marina Bay Sands yang merupakan pusat hiburan terpadu yang dikembangkan oleh Las Vegas Sands. Resort ini memiliki lebih dari 2500 kamar hotel, mal, ArtScience Museum, restoran mewah, casino dan skypark sepanjang 340 meter.
Rencana awal kami akan ke Skypark ini untuk mencicipi lantai pengamatan 360° pemandangan Singapore di malam hari, plus mengintip kolam renang melayang terpanjang di dunia. Cuma “ngintip” soalnya kolam renang “infinity”sepanjang 150 meter ini hanya bisa diakses oleh tamu hotel. Nyaris jam 8:30 PM kami masih di Merlion Park, perjalanan ke seberang butuh waktu dan on tuesday SkyPark ini tutup jam 10 PM, agenda ini mesti dibatalkan juga. Rasanya worthless melepaskan duit S$20/pax for few minutes sightseeing, it should take more hours to do.
Barangkali karena melihat wajah saya yang memelas, Panda berbisik “mungkin lain waktu ya ngus ngus”. Then I said this to my self: no big deal dear, as long as we belong together.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
tinggalkan jejak..