Thanks God, we’re landing on time! Sedikit ngantri di bagian imigrasi karena di line terdepan ada serombongan paruh baya dari China yang kebingungan melengkapi kartu imigrasi. Akhirnya mereka menyerahkan setumpukan kartu yang masih kosong plus paspor mereka ke seorang cewek untuk diisi, satu-satunya anggota rombongan yang paling muda. What a poor girl! Tiba-tiba terlintas pikiran, bagaimana rasanya jadi petugas imigrasi yang tiap hari menghadapi turis dengan limited English vocabulary, mereka belajar interpretasi bahasa tubuh pastinya. LOL.
Budget Terminal Changi ini tidak buruk, bahkan menurut saya lebih baik dari beberapa airport domestik di Indonesia. Indikator pertama: clean toilet. Saya sempet numpang pipis dan menemukan “teknologi” di toiletnya. Yup, ada sensornya, jadi ketika kita masuk dan keluar bilik, it will automatically flush. You wont find strange thing floating there, no bad flavor, and the free from fine. Iya, soalnya di Singapore wajib menyiram toilet setelah digunakan, dan bisa kena denda S$500 karena pipis di sembarang tempat, astaga.. Seandainya di Indonesia bisa diberlakukan aturan macam begini, pasti stasiun-stasiun kita bebas dari aroma pesing.
Indikator kedua: Free map & travel guide. Singapore benar-benar sadar wisata, jadi mudah sekali menemukan peta, travel guides dalam beberapa bahasa, sekalipun di budget terminal yang rata-rata turisnya berdompet tipis, hehehe.. Panda beruntung dapet satu-satunya travel guide YourSingapore versi bahasa Indonesia (I’ve got the English version), barangkali karena sudah diserbu pelancong Indonesia lainnya. Oya, Singapore map yang cuma selembar itu essensial thing selama perjalanan, must have lah..
Indikator ketiga: free inter-terminal transfer. Di Changi Airport, terminal 1-2-3 terhubung oleh skytrain, tapi di budget terminal yang jauh dari ketiga terminal tersebut sekalipun masih tertolong oleh free 24-hours shuttle bus. Shuttle bus ini menghubungkan budget terminal ke terminal 2.
Free Shuttle Bus |
Kami naik free shuttle bus turun di basement terminal 2 untuk beli Ez Link Card di Changi Airport MRT Station. Shuttle bus ini di Indonesia mungkin mirip DAMRI jurusan bandara. Bedanya, spacenya lumayan lebar barangkali muat untuk meletakkan backpack para bule yang gede-gede itu, plus punya chair handles (simple but usefull) and its FREE & 24 hours operating. Yeiyyy!!! Jadi inget, beberapa waktu lalu di Bandara Soetta saja naik taxi gelap dari terminal 1 ke terminal 2 bayar Rp. 20.000,-, but here in Singapore inter-terminal transfer is free.
Di Changi Airport MRT Station kami beli perdana Ez Link Card (multiple) ini seharga $12 ($5 deposit, $7 saldo), sekalian di top up $10 (nominal terkecil) jadi total bayar $22 dengan total saldo $17.
Dari terminal 2 sebenarnya kita bisa mengakses skytrain ke terminal lain, naik MRT ke kota (transfer di Tanah Merah Station), naik SMRT Bus no. 36, atau naik airport shuttle untuk diantar ke hampir seluruh hotel di Singapore (S$ 9/pax/adult). Dari sekian banyaknya pilihan itu, pilihan kami jatuh ke opsi yang tak diduga-duga: Taxi. Berhubung salah satu rekan punya agenda untuk mengunjungi kerabat di Pasir Ris, belum tahu lokasinya, alamat masih lumayan jauh dari Pasir Ris Station dan ada yang bawa koper, jadilah ditunda dulu pakai Ez Link nya.
However, even in Budget Terminal, they still gave great free service for budget traveler. It’s not only about the money, tapi hal-hal sederhana ini yang membuat para pelancong nyaman datang ke Singapore, and maybe would love to come back again.
Budget Terminal Shuttle Bus Service
Budget Terminal to basement Terminal 2, Changi Airport
Free/24 hours
Interval Time
5.00 am to 2.00 am : 10 minutes
2.00 am to 5.00 am : 20 minutes
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
tinggalkan jejak..